INFALASI TERHADAP
HARGA DAGING

TUGAS MAKALA
PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA : FITRI AFRIYANTI
KELAS : 1EB19
NPM : 22210824
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“ INFALASI TERHADAHARGA DAGING’’
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
- latar belakang
- masalah
- landasan teori
Bab II pembahasan masalah
a. deskripsi
b. matematika
c. statiska
Bab III penutup
a.kesimpulan
b. saran
Daftar pustaka
Bab I
Pendahuluan
Pada tahun 2010 dari bulan agustus hingga mencapai puncak nya lebaran harga daging naik dengan derastis hingga masyarakat mengeluh dengan kenaikan tersebut , kenaikan harga tersebut memicu karena masyarakat ingin merayakan hari basar umat islam ( hari raya idul fitri ).Karena setiap hari besar umat islam selalu menyediakan sugukan yang berupa ketupat dan rendang , , oleh karena itu masyarakat sangat membutuhkan daging .
pemerintah diminta untuk segera mengatasi kelangkaan suplai dan kenaikan harga daging sapi. Sebab, langka dan mahalnya daging sapi dinilai tidak tidak wajar. "Naiknya harga daging sapi yang mencapai lebih dari 50% untuk item tertentu, menyulitkan banyak pedagang daging dan penjual bakso," kata juru bicara Gerakan bersama Rakyat untuk Keadilan (Gebrak Keadilan) Afan Nugroho, di sela-sela unjuk rasa di depan Gedung DPR RI Senayan Jakarta
Padahal menututnya dagangan para penjual bakso justru banyak di konsumsi masyarakat menengah ke bawah .dia menambahakan ,situasi kelangkaan dan kenaikan harga sebenarnya sudah dialami sejak januari lalu .”kami berharap ,situasi akan membaik .namun yang terjadi justru sebaliknya .sampai saat ini , daging sapi mahal semakin sulit didapat dan harganya semakin mahal ‘’,keluphanya .
Kelangkaan dan kenaikan harga tersebut , lanjut masyarakat menjadi tanggung jawab kementrian pertanian
Untuk itu , kementangan harus bertanggung jawab atas hal itu .”pemerintah harus menindak tegas para pejabat mafia quota , pemerintah juga harus mengevaluasi kinerja kementrian terkait atas kegagalan swasembada sapi .
Menurutnya , perlu ada kebijakan yang jelas dan kondusif untuk iklim usaha jangaka panjang . “kami juga menuntut agar harga daging sapi segera diturunkan dan merminta adanya keberpihakan pada pedagang usaha kecil menengah .
Gebrak keadilan juga meminta pemerintah untuk segera menjelaskan situasi kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar .mareka mendesak agar ada solusi jangka pendek untuk menyelamatkan usaha – usaha kecil dan menengah .
MASALAH
Masalah utama yang di hadapu adalah suatu inflasi yang terjadi pada harga daging ,yang terjadi pada harga daging mencapai 50% , yang dapat menyulitkan warga sekitar .
Kendati demikian, masyarakat mengakui harga daging sapi dan sosis sapi mengalami kenaikan yaitu masing-masing naik mencapai 0,925 persen dan 0,560 persen. Kenaikan harga daging sapi ini mengakibatkan para pengusaha bakso tidak mampu membeli daging sapi sehingga mereka meminta pemerintah pusat dan daerah melakukan tindakan untuk menurunkan harga daging sapi.
“Diprediksikan kenaikan harga daging sapi karena permintaan daging sapi meningkat, sedangkan suplai dagingnya kurang. Bahkan, penambahan suplai daging sapi dari daerah lain tidak mampu memenuhi kebutuhan daging sapi di Jakarta. Selain itu, cuaca ekstrim turut memengaruhi distribusi daging yang terhambat akibat banjir.
“Diprediksikan kenaikan harga daging sapi karena permintaan daging sapi meningkat, sedangkan suplai dagingnya kurang. Bahkan, penambahan suplai daging sapi dari daerah lain tidak mampu memenuhi kebutuhan daging sapi di Jakarta. Selain itu, cuaca ekstrim turut memengaruhi distribusi daging yang terhambat akibat banjir.
Landasan teori
Dengan kondisi kenaikan harga daging lbh dari 50 % dari asumsi makro, maka potensi instabilitas tak terelakkan. Uji empiris menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak yang terjadi secara berkelanjutan, akan direspon secara positif dan berefek jangka panjang terutama pada variabel inflasi.
Kenaikan inflasi yang didorong oleh sisi penawaran yakni kenaikan harga daging, akan mendorong kenaikan harga barang secara umum melalui kenaikan biaya produksi. Hal ini pada gilirannya akan mendorong kenaikan dalam penawaran jumlah uang yang beradar di dalam negeri. Kondisi kenaikan supply uang, secara empiris dan teori akan mendorong nilai rupiah melemah (depresiasi).
Dengan demikian, secara umum kenaikan harga minyak dunia membahayakan stabilitas ekonomi Indonesia melalui laju pelemahan nilai tukar dan tekanan inflasi. Sesuai fungsinya, Bank Indonesia yakni fungsi stabilisasi, maka intervensi di pasar valas secara aktif perlu dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas rupiah.
Kenaikan inflasi yang didorong oleh sisi penawaran yakni kenaikan harga daging, akan mendorong kenaikan harga barang secara umum melalui kenaikan biaya produksi. Hal ini pada gilirannya akan mendorong kenaikan dalam penawaran jumlah uang yang beradar di dalam negeri. Kondisi kenaikan supply uang, secara empiris dan teori akan mendorong nilai rupiah melemah (depresiasi).
Dengan demikian, secara umum kenaikan harga minyak dunia membahayakan stabilitas ekonomi Indonesia melalui laju pelemahan nilai tukar dan tekanan inflasi. Sesuai fungsinya, Bank Indonesia yakni fungsi stabilisasi, maka intervensi di pasar valas secara aktif perlu dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas rupiah.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Deskripsi
Karena melonjak harga daging di saat ini , mengakibatkan banyaknya kerugian pada masyarakat rumah tangga dan begitu juga bisa mengancam para penjual bakso , dan pedagang , pedagang kecil yang menguunakan bahan berupa daging .
Statiska
Kelangkaan dan kenaikan harga tersebut , lanjut masyarakat menjadi tanggung jawab kementrian pertanian
Untuk itu , kementangan harus bertanggung jawab atas hal itu .”pemerintah harus menindak tegas para pejabat mafia quota , pemerintah juga harus mengevaluasi kinerja kementrian terkait atas kegagalan swasembada sapi .
Menurutnya , perlu ada kebijakan yang jelas dan kondusif untuk iklim usaha jangaka panjang . “kami juga menuntut agar harga daging sapi segera diturunkan dan merminta adanya keberpihakan pada pedagang usaha kecil menengah .
Gebrak keadilan juga meminta pemerintah untuk segera menjelaskan situasi kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar .mareka mendesak agar ada solusi jangka pendek untuk menyelamatkan usaha – usaha kecil dan menengah .
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulanya dati makala mdi atas adalah infalasi harga daging , yang melonjak tinngi hingga mengakibatkan keresahan warga terutama bagi pedagang kecil , oleh karena itu pemerintah membatunya dengan berbagai cara untuk meminimaliskan , memperingan harga daging , supaya masyarakat dan penjual kecil seperti tukang bakso dll bisa tenang berjualan .
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
www.suara pembaca .com
www.suara merdeka .com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar